10 Tari Tradisional yang ada di Banyuwangi - Populer.id

Sunday, October 20, 2019

10 Tari Tradisional yang ada di Banyuwangi

10 Tari Tradisional yang ada di Banyuwangi - Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak segi budaya di setiap wilayah. Diantaranya dengan Kabupaten yang ada d9 ujung timur Pulau Jawa. Benar Kabupaten Banyuwangi memeiliki bermacam kesenian tradisionil yang ciri khas.

Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Berikut kesenian tari ciri khas dari Banyuwangi :

1. Tari Gandrung
Tari Gandrung

Gandrung ialah seni tari ciri khas warga Using yang saat ini jadi maskot Kabupaten Banyuwangi. Seseorang penari gandrung sama dengan wanita yang bergulu menjangan berkaki kijang, yang bermakna gesit seperti rusa serta mempunyai suara yang merdu. Susunan pertunjukan gandrung mencakup jejer, paju, serta seblangseblang. Musik iringan gending jejer yang sebelumnya rancak bertukar jadi lembut serta penari melantunkan gending Padha Tonton jadi lagu harus pembuka.

Gandrung adalah satu diantara type kesenian tradisionil Using yang keberadaannya masih disukai oleh warga. Satu diantara kekhasan seni gandrung adalah terpadunya pergerakan tari yang dinamis dengan suara instrumen yang bermacam serta bernada rancak bersahut-sahutan.

2. Tari Seblang

Seni tari seblang adalah tarian sakral yang terkait dengan upacara magis untuk datangkan roh halus, roh leluhur atau Hyang. Type seni tari yang cuma ada di Desa Olehsari serta Bakungan, Kecamatan Galagah, Kabupaten Banyuwangi ini direncanakan jadi peninggalan kebudayaan pra-Hindu yang sampai saat ini masih hidup serta masih dilestarikan.

Tari seblang ialah tarian yang disertai gamelan serta dikerjakan oleh satu orang dalam kondisi kejiman ataukah tidak sadarkan diri (intrance) sebab kerasukan atau keserupan roh halus, roh leluhur, atau Hyang. Tarian ini adalah fasilitas pemujaan pada roh halus, baik roh yang
berbentuk baik atau yang tidak baik.

3. Tari Barong

Kesenian barong adalah teater rakyat yang menggabungkan faktor tari, musik, serta lagu dan narasi yang sudah baku serta turun-temurun. Sebelumnya, seni ini adalah seni pementasan yang berbentuk sakral serta pementasannya dikerjakan cuma pada saat tersendiri, contohnya saat upacara bersih desa yang diadakan pada minggu pertama bulan Haji (Besar). Tapi, saat ini seni barong telah jadi atraksi yang berbentuk hiburan hingga dapat dipentaskan saat pesta perkawinan, khitanan, atau pergelaran-pergelaran seni yang lain. Kesenian ini adalah seni rakyat yang dengan spesial memiliki kandungan keunikan Using, baik yang tersangkut musik, tari, diskusi, atau ceritanya. Di Kabupaten Banyuwangi yang masih menjaga orisinilitas kesenian barong

4. Tari Hadrah Kuntulan

Kesenian hadrah kuntulan lahir tidak lepas dari riwayat perubahan Islam di Banyuwangi. Awalnya, hadrah kuntulan ini bernama seni hadrah barjanji. Berdasar sebagian seniman kuntulan datang dari kuntul, nama semacam unggas berbulu putih, yang seterusnya warna putih ini jadikan jadi warna baju yang digunakan beberapa pemainnya.  Pertunjukan seni hadrah kuntulan berbentuk tarian rodat (penari lelaki) yang disertai dengan rebana ditingkahi vokal barjanjen atau asrokal.

5. Tari Padhang Ulan

Warga Banyuwangi memiliki karakter ceria, baik dalam permainan atau dalam kesenian. Saat bulan purnama (padhang ulan) di antara tanggal 13–17. bulan Jawa, golongan muda membuat permainan di perkampungan-perkampungan atau di pantai, baik dengan berkelompok atau berpasangan. Saat seperti 5 ini digunakan untuk bersenang-senang saja atau untuk cari jodoh. Kondisi seperti berikut yang pada akhirnya memberi ide pada beberapa seniman Banyuwangi untuk membuat lagu-lagu, gending, serta tari padhang ulan (jelas bulan). Sesuai kondisi yang melatarbelakanginya, karena itu tari padhang lagi memiliki keunikan gesit, senang, serta cukup erotis.

6. Tari Sabuk Mangir

Tari sabuk mangir mempunyai latar yang berbentuk magis. Arti sabuk, mangir adalah kombinasi dari dua kata, yakni sabuk bermakna ikat pinggang serta mangir nama satu desa di Rogojampi. Sabuk mangir populer jadi sabuk sakti orang Mangir. Berdasar keyakinan jika ada kemampuan gaib yang ada dalam sabuk itu, orang Mangir berupaya menantang musuh-musuhnya, baik yang lawan yang fisik atau non-fisik.

7. Tari Campursari

Kesenian campursari disebutkan mocoan pacul gowang (seni baca naskah),yang disebut lahirnya seni pementasan yang selanjutnya dinamakan seni campurcari. Pertunjukan dengan diawali mocoan pacul gowang berbentuk pembacaan naskah lontar berbahasa Jawa Kuna serta Jawa Pertengahan yang berisi kisah Nabi Yusuf. Pembacaan naksah lontar ini dikerjakan dengan ritmis, serta patuh pada ketentuan panjang pendek vokal (guru lagu), pupuh atau bait nama tembang (syair) yang dilagukan.

8. Tari Pupus Widuri

Pupus widuri terbagi dalam dua kata yang datang dari bahasa Using, yakni pupus yang bermakna daun muda serta widuri ialah nama semacam makhluk cantik atau bidadari. Jadi, arti kata pupus widuri ialah gadis muda yang benar-benar cantik seperti bidadari. Oleh karenanya, tarian ini dikerjakan oleh seseorang gadis yang baru naik remaja. Tari pupus widuri adalah kombinasi dari beberapa gerak tari tradisionil Banyuwangi, seperti tari seblang, tari gandrung, tari gridhoan, serta tari demikian rupa hingga jadi satu gerak yang serasi serta dapat membuat pemirsa kagum, baik oleh pergerakan atau kecantikan penarinya.

9. Tari Keter Wadon

Keter wadon ialah satu tari yang diilhami oleh pekerjaan burung-burung pipit yang gesit, bebas berkeliaran di udara, cari makan dimana saja tanpa yang menghambat, terkecuali si anak nakal. Mereka beterbangan di udara, hinggap di atas pohon, bermain di telaga bening, berjemur di panas matahari sekalian bercengkerama. Tetapi, malang sebab seekor dari mereka jatuh dipanah, disumpit atau ditembak oleh satu orang yang jahil hingga dia ditinggal pergi oleh temantemannya yang lari ketakutan serta cari dunia yang lebih bebas serta aman.

10. Walang Terlanjur

Tari walang terlanjur salah satu seni tradisionil wilayah Banyuwangi yang penciptaannya berdasar pengalaman atau penilaian pada kehidupan walang terlanjur di pohon-pohon atau dedaunan. Walang terlanjur adalah type serangga yang biasa hidup di daun-daun muda pohon jambu kluthuk (jambu batu). Bila dilihat, pergerakan binatang ini benar-benar menarik, khususnya pada kaki depannya, kaki belakang yang panjang belum pernah diam, kepalanya yang belum pernah patuh, dan matanya yang tetap terbelalak.
Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done